Seniman/Artist

Hsin-Yi Wang

Sebagai warga Kaohsiung, saya memperhatikan isu gender seperti gay, transgender, dan drag queen. Saya lulus dari Institute of Environmental Medicine di National Cheng Kung University pada 2010. Saya mulai mendalami fotografi pada momen yang kacau dan membingungkan itu. Sewaktu kamera diarahkan kepada orang lain, sesungguhnya kamera itu memantulkan diri saya sendiri. Ada banyak kata yang tidak dapat saya ungkapkan, maka saya menyampaikannya dengan kamera.

Pada 2015–2016, saya pergi berkeliling Irlandia, Eropa, dan Amerika Serikat. Sebelumnya, saya telah memenangkan penghargaan dari kompetisi fotografi internasional seperti IPA Amerika, PX3 Prancis, TIFA Tokyo, dan MIFA Moskow, juga terpilih pada Kiyosato Museum of Photographic Arts: Young Portfolio Acquisitions pada 2019 di Jepang dan National Taiwan Museum of Fine Arts.

Logika di dalam menghadapi fotografi mirip dengan menghadapi penelitian ilmiah pada masa lalu. Tidak ada kebenaran absolut di dalamnya, hanya mengajukan pertanyaan, mengumpulkan data, menganalisis, lalu berdebat berulang-ulang.

ENG

A native of Kaohsiung, I pay attention to gender issues such as gays, transgenders, and drag queens. I graduated from the Institute of Environmental Medicine at National Cheng Kung University in 2010. I started to get into photography at that extremely chaotic and confusing moment. When the camera is pointed at others, it is actually reflecting myself. There are many words that I cannot say, so I use the camera as a statement.

From 2015 to 2016, I traveled around Ireland, Europe, and the United States. In the past, I had won awards from international photography competitions such as the American IPA, French PX3, Tokyo TIFA, and Moscow MIFA, and was selected for the 2019 Kiyosato Museum of Photographic Arts: Young Portfolio Acquisitions in Japan and the National Taiwan Museum of Fine Arts.

The logic of facing photography is similar to that of scientific research in the past. There is no absolute truth in the two. It is through asking questions, collecting data, analyzing, and then repeatedly arguing.

Information
Follow
Curatorial Tour: Mega Nur

Tur kuratorial di JOFFIS 2024 mengajak publik untuk memahami lebih dalam karya-karya yang dipamerkan. Dipandu oleh co-curator Mega Nur, tur ini mengeksplorasi gagasan, konsep, dan

Pasar Sorot #2

Pasar Sorot digelar sebagai ruang berkumpul komunitas sambil menonton penayangan slideshow karya fotografi. Selain itu juga dimeriahkan dengan pertunjukan musik, workshop, dan lapa