Seniman/Artist

Christyn Piorin Salima Wulogening

Chrystin Piorin Salima Wulogening (lahir 5 November 1998) menyelesaikan pendidikan Program Studi Ilmu Komunikasi dengan konsentrasi jurnalistik di Universitas Bhayangkara Surabaya, lalu bergabung dengan tim redaksi Televisi Rakyat Indonesia (TVRI) Jawa Timur, sebelum kemudian pulang ke tanah kelahirannya di Larantuka, Nusa Tenggara Timur. Di sana, ia bergabung dengan SimpaSio Institute pada tahun 2021, dan menjadi Ketua Media dan Dokumentasi Arsip.

Di lembaga arsip dan kajian sosial budaya Flores Timur itulah Chrystin kemudian memiliki ruang yang lebih luas untuk mengaktualisasikan dirinya di bidang kebudayaan. Ia menyutradarai sebuah dokudrama bertajuk Senjakala Don Lorenzo II (2001) dan menjadi kurator dalam dua pameran arsip bertajuk Rupa Nagi (2022, 2023). Melalui foto-fotonya, Chrystin merekam keseharian masyarakat Flores Timur yang jarang kita saksikan dari gambaran tentang Indonesia Timur, yang lebih sering menggambarkan keindahan alam tanpa kehadiran kebudayaan dan manusia yang hidup di dalamnya.

ENG

Chrystin Piorin Salima Wulogening (born on 5 November 1998) completed her Communications Study Program with a concentration in journalism at Bhayangkara University Surabaya, then joined the editorial team of Televisi Rakyat Indonesia (TVRI) East Java bureau, before returning to her homeland in Larantuka, East Nusa Tenggara. There, she joined the SimpaSio Institute in 2021, and became the coordinator of Media and Archive Documentation.

At the East Flores archive and socio-cultural studies institute, Chrystin has more space for self-actualization in cultural field. She was the director of the docudrama Senjakala Don Lorenzo II (2001) and the curator of two archival exhibitions Rupa Nagi (2022, 2023). Through her photography, Chrystin captures the daily lives of East Flores people that we rarely see in the general images of Eastern Indonesia, which often only depict natural beauty without the presence of culture and people who live in it.

Information
Follow
Curatorial Tour: Mega Nur

Tur kuratorial di JOFFIS 2024 mengajak publik untuk memahami lebih dalam karya-karya yang dipamerkan. Dipandu oleh co-curator Mega Nur, tur ini mengeksplorasi gagasan, konsep, dan

Pasar Sorot #2

Pasar Sorot digelar sebagai ruang berkumpul komunitas sambil menonton penayangan slideshow karya fotografi. Selain itu juga dimeriahkan dengan pertunjukan musik, workshop, dan lapa