Studio Handiwirman X Tim Riset JOFFIS
Balai Keseharian dan Pemajangan (BKdP) besutan Handiwirman Saputra dikenal sebagai ruang produksi dan memajang karya-karya seni. Pada kesempatan kali ini, tim riset JOFFIS terkhusus mendedah spektrum kerja Handiwirman bersama para artisannya melalui Balai Keseharian dengan mendudukkannya sebagai situs yang peradabannya masih berlangsung. Temuan berupa barang sehari-hari hingga peralatan yang mengalami transformasi dari bentuk asali, menjadi penanda sejarah perjalanan Handiwirman sekaligus metode kerja saling silang antara dirinya dan para artisannya.
Disikapi sebagai proses ekskavasi, aktivitas ini dimotori oleh Tyassanti Kusumo yang menekuni riset seputar arkeologi, museum, dan politik warisan budaya dengan berbagai subjek kajian bersama Alwan Brilian yang memadukan perspektif antropologi untuk mendalami isu-isu seputar budaya material, museum, pameran, dan warisan budaya.
ENG
Balai Keseharian dan Pemajangan (BKdP) run by Handiwirman Saputra is known as a space of production and exposition of artworks. In this opportunity, JOFFIS research team focuses on revealing Handiwirman’s work spectrum with his artisans through BKdP by positioning it as a site of ongoing civilisation. Found objects consisting of everyday objects and tools that have been transformed from their original forms become a historical signifier of Handiwirman’s journey as well as criss-crossing work method between him and his artisans.
Addressed as a process of excavation, the activity is led by Tyassanti Kusumo who is engaged in researches in archaeology, museum, and the politics of cultural heritage, together with Alwan Brilian who combine anthropological perspective to explore issues in material culture, museum, exhibition, and cultural heritage.