Seniman/Artist

Zacharya Griselda

Zacharya Griselda lahir di Jakarta, Indonesia, pada 2001. Ia belajar dan mulai merambah bidang visual khususnya fotografi pada tahun 2021. Dia sering membuat foto yang menceritakan kegelisahannya dan kisah pribadi masa lalunya, yang menurutnya penting dan layak untuk diceritakan kembali, serta berpotensi untuk menjadi isu bersama. Ia suka menceritakan kisah-kisah ini secara visual menggunakan pendekatan fotografi konseptual.

Ia juga pernah terlibat dalam beberapa pameran seperti Permata Youth Photostory: “JOURNEY”, yang diselenggarakan oleh Pannafoto Institute Jakarta (2022); “1 KM dari Cikapundung”, yang diselenggarakan oleh Raws Attack Class Project Batch 13 di Bandung (2023); dan Ephemere: Anarchyº1, yang diselenggarakan oleh Ephemere di Tokyo, Jepang (2023). Ia juga telah menerbitkan beberapa zine foto seperti The Bloodization of Zacharya Griselda, yang diterbitkan oleh Trotter Tales Publishing (2024) dan Ephemeral Bliss, yang diterbitkan oleh SOKONG! Publish (2024).

ENG

Zacharya Griselda was born in Jakarta, Indonesia, in 2001. She began to learn and get involved in visual art, especially photography, in 2021. She often makes photos about her anxiety and personal stories of her past, which she thinks are important and worth telling, as they can be viewed as part of a larger collective issues. She likes to tell these stories visually through conceptual photography.

She has also taken part in some exhibitions, such as Permata Youth Photo Story: “JOURNEY” organised by PannaFoto Institute in Jakarta (2022), “1 KM dari Cikapundung” organised by Raws Attack Class Project Batch 13 in Bandung (2023), and Ephemere: “Anarchyº1” organised by Ephemere in Tokyo (2023). She has published her work in photo zines as well, such as The Bloodization of Zacharya Griselda published Trotter Tales Publishing (2024) and Ephemeral Bliss published by SOKONG! (2024).

Information
Follow
Curatorial Tour: Mega Nur

Tur kuratorial di JOFFIS 2024 mengajak publik untuk memahami lebih dalam karya-karya yang dipamerkan. Dipandu oleh co-curator Mega Nur, tur ini mengeksplorasi gagasan, konsep, dan

Pasar Sorot #2

Pasar Sorot digelar sebagai ruang berkumpul komunitas sambil menonton penayangan slideshow karya fotografi. Selain itu juga dimeriahkan dengan pertunjukan musik, workshop, dan lapa